1. Dewa Ares
Dengan nafsu untuk menghancurkan secara bengis dan kejam pada legendanya, merupakan cerminan sifat manusia yang paling buruk. Ia menjelajahi bumi menebar kehancuran dan kekejaman hingga nyanyian ratapan korbannya membahana di langit. Dalam perang Troya, dengan kekuatannya ia membantu prajurit Troya, Hector. Tapi Ares bukanlah pahlawan, ia tidak lebih merupakan pengecut yang lari dari medan laga saat terluka. Bahkan tangisnya terdengar di Gunung Olympia. Kini, berabad‑abad setelah kejatuhan Troya, Ares masih menebarkan bayang‑bayangnya diseluruh dunia. Nafsunya akan kehancuran dan kepedihan bergema di sepanjang zaman.
2. Dewa Hephaestus
Di atas gunung Olympia, semua dewa berparas tampan, kecuali Hephaestus yang digambarkan buruk rupa. Menurut legenda, karena ada perselisihan, Zeus melemparkan Hephaestus ke bumi dan membuat kakinya menjadi pincang selamanya. Apapun kekurangan yang ada dalam dirinya, ditutupi Hephaestus dengan kekuatan yang luar biasa. Meski cacat, atau mungkin justru karena itu ia menjadi ahli menciptakan objek‑objek yang sangat indah. Dari bengkel kerjanya jauh di dalam bumi, penguasa api dan tempaan ini menciptakan istana, makam dan baju dewa‑dewi, seperti: halilintar Zeus dan baju baja Athena.
Dalam perang Troya, ia juga menciptakan baju baja baru bagi Achilles. Tapi pengabdian sebenarnya tidak terwujud dalam perang tapi perdamaian, sebab ia juga dewa pelindung bagi seniman dan pengrajin. Hephaetus yang baik hati telah melimpahkan keindahan dan keahliannya pada umat manusia. Watak lemah lembutnya nampak dalam detil desain artistik dan prestasi manusia yang besar terhadap seni.
3. Dewa Dionysus
Satu‑satunya dewa yang memiliki orang tua manusia adalah Dionysus. Anugerah ajaibnya, air suling buah anggur adalah pembawa kegembiraan maupun penyebab kegilaan. Ciptaannya yang memabukkan itu bisa membuat heboh peminumnya dan juga menyulut kekacauan akibat mabuk. Makanya kalau minum anggur, bersulanglah untuk Dionysus. Tapi ingat garis tipis antara ‘berkat’ dan ‘kutuk’ yang terdapat dalam kenikmatan anggur tersebut.
Pada masa kuno, pemujanya berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum hingga mabuk. Prajurit Troya ingin terbebas dari kegelisahan dengan ramuan mujarabnya. Sungguh, itulah kenyataan sepanjang zaman sampai saat ini. Tapi Dionysus juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Dan semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelayannya.
4. Dewi Demeter
Demeter, Dewi Pertanian dan Kesuburan dianggap yang pertama mengajar manusia menggarap tanah dan memanen. Diberkahi kuasa mendatangkan kemakmuran dan kelaparan bagi manusia. Dikisahkan ia mempunyai kemampuan mengontrol musim dan merubah permukaan alam. Kini, lahan pertanian tumbuh subur di atas tanah dimana dipercaya perang Troya terjadi. Mungkin bukti kekuasaan Demeter untuk melahirkan kehidupan baru bahkan dibekas daerah perang legendaris dimana terjadinya pertempuran yang gagah berani.
5. Dewa Poseidon
Dengan air lebih dari 70 persen menutupi permukaan bumi adalah wajar apabila ditunjuk seorang dewa yang bertugas mengatur laut dan semua keajaibannya. Poseidon‑lah yang bertugas untuk itu. Seperti laut yang temperamental, ia mengatur daerah kekuasaannya jauh dibawah permukaannya. Selama perang, Poseidon memihak Yunani, kaum pelaut. Tapi saat berlayar pulang, karena sombong atas kemenangan mereka, Poseidon menurunkan badai dan memporak‑porandakan armada mereka.
Apakah melalui hembusan angin lembut maupun ombak ganas, Poseidon dengan trisula ditangan masih berbicara pada kita saat ini, sebuah kekuatan yang sama abadinya dengan gelombang pasang.
6. Dewa Zeus
Zeus adalah nama dewa Yunani kuno yang juga dikenal di Roma kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter (Yupiter) sedangkan dalam bahasa Sansekerta disebut Dyauspita. Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia‑dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi Dewa Penguasa Lautan, dan Hades yang menjadi Dewa Penguasa Alam Kematian.
Dari tahtanya di Gunung Olympia, Zeus mengatur dewa dan manusia dan menjaga alam semesta agar tetap tertib dan adil, dengan senjata petir di tangannya yang paling ditakuti di bumi dan di kayangan. Saat Troya genting, dewa‑dewa lain memilih pahlawannya diantara prajurit tapi Zeus menolak berpihak. Ia menggunakan timbangan emasnya untuk menyeimbangkan takdir pahlawan‑pahlawan Troya.
Dewa segala dewa ini sama sekali bukan teladan kebajikan. Suami yang paling tidak setia, mengejar dewi‑dewi, meninggalkan jejak kecurangan, kesedihan dan kekerasan di masa lampau. Dari perayaan internasional Olimpiade, kuil yang menakjubkan dan monumen untuk menghormatinya, legenda Zeus tetap kuat sebagaimana dewa itu sendiri.
7. Dewi Hera
Sebagai saudari sekaligus istri Zeus, Hera adalah ratu di kayangan dan menjadi sumber keirian dan kecemburuan bagi dewi lain di Gunung Olympia. Dia cantik dan juga licik. Hera adalah pelindung yang waspada bagi wanita yang sudah menikah karena ia sangat mengerti kepedihan pahit akibat ketidak setiaan. Dan meskipun sangat sopan, ia sering mendendam pada mereka yang menghalangi niatnya. Karena Paris memutuskan dewi Aphrodite lebih cantik darinya, ia menjadi musuh besar bagi Troya yang tanpa ampun menggunakan kekuatannya bagi prajurit Yunani hingga Troya luluh lantak.
Legenda Hera mengungkapkan arti pepatah: “Amarah neraka tak seberapa panas dibandingkan amarah wanita yang terhina”.
Hera dikenal sebagai istri dan adik perempuan dari Zeus. Hera adalah dewi pernikahan. Ia digambarkan sebagai dewi yang penuh keagungan dan penuh hikmat. Sering ditahtakan dan dimahkotai dengan polos (mahkota berbentuk silinder tinggi), yang hanya dikenakan oleh beberapa dewi‑dewi besar.
Keturunan Hera dengan Zeus antara lain, Ares, Hebe (dewi kaum muda), Eris (dewi perselisihan), dan Eileithyia (dewi kelahiran). Karena Hera cemburu dengan Zeus yang melahirkan anak dengan Athena, maka Hera juga melahirkan anak dengan Hephaestus. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa Hephaestus adalah anak dari Hera dan Zeus, dan karena Hera dan Zeus merasa jijik dengan Hephaestus yang buruk rupa, maka ia dibuang dari gunung Olympus. Sebagai pembalasan dendam, Hephaestus mengutuk Hera, dan baru melepaskan kutukannya itu, ketika ia telah menikahi Afrodit (Inggris: Aphrodite).
8. Dewa Hermes
Hermes adalah dewa yang selalu bergerak. Terompah bersayap dengan tongkat perlindungan ditangannya, ia paling dikenal sebagai utusan Zeus dan pelindung para pengelana. Sesuai dengan itu, ia juga dewa pencuri dan perniagaan. Dikisahkan pada masa kecilnya ia mencuri kawanan ternak Apollo kemudian membuat harpa dari rumah kura‑kura sebagai permohonan maafnya. Dikisahkan ia menolong Odysseus saat pulang dari Troya, dan sejak itu ia dihargai sebagai penolong para pengelana. Terkenal karena kekuatan fisiknya, ia juga dikenal sebagai pencipta olahraga balap lari karena ia selalu berlari cepat untuk menyampaikan pesan para dewa.
Sebagai pembawa keberuntungan dan kemakmuran, Hermes lebih sering muncul dalam mitos dibandingkan dewa‑dewa lain sehingga membuatnya paling disukai selain dewa lain di Gunung Olympia.
9. Dewi Athena
Athena, dewi kerajinan tangan, keterampilan rumah tangga dan perang. Sebagai dewi perang ia membanggakan kepandaian dewatanya dan kekuatannya yang luar biasa. Menurut legenda, ia muncul dalam keadaan dewasa lengkap dengan baju baja, sebagai anak Zeus. Dari semua anaknya, Zeus memilih Athena sebagai pembawa tameng dan halilintar. Musuh yang dasyat bagi Troya, ia berperang di pihak prajurit Yunani dan dikisahkan ia berduka atas kematian Achilles. Tapi saat Troya jatuh dan Yunani mencemari kuilnya, ia menuntut balas. Dia meminta Poseidon menurunkan badai yang mengacaukan kapal‑kapal Yunani yang sedang berlayar pulang.
Ia penuh keberanian di medan perang, juga paham nilai utama perdamaian dan dikenal sebagai pelindung dan keterampilan dalam rumah tangga. Tak seperti lainnya yang lebih suka menyebut alam sebagai rumahnya, Athena sangat menyukai kota. Kota favoritnya adalah Athena, seperti namanya, dan dimana kuilnya, Parthenon, masih berdiri sebagai salah satu keajaiban dunia.
10. Dewi Artemis
Artemis, Dewi berburu, sama liarnya dengan alam itu sendiri. Ia adalah dewi suci bagi pemburu dan pelindung kaum muda yang dengan tenang mengatur tempat‑tempat bumi yang liar. Saudari kembar Apollo ini terampil dalam memanah melebihi semua dewa di Gunung Olympia. Ia selalu membawa busur perak dan anak panahnya. Ia memihak Troya saat perang berlangsung. Ia turunkan angin utara yang dahsyat yang menghambat pasukan musuh untuk berlayar ke Troya. Baru setelah Yunani mengorbankan putri sulung Agamemnon bagi Artemis, anginpun ia redakan.
Kini peninggalan Artemis terlihat pada wanita yang menentang tradisi dan menjalani hidup yang lebih individual dan bebas. Secara samar diceritakan, bahwa ia masih berdiam di hutan.
11. Dewa Apollo
Apollo, Dewa nubuatan, musik dan penyembuhan, memberikan kebijaksanaan sebagai perantara antara dewa dan manusia. Dengan kepandaian yang tinggi, bagai anak panah yang lepas dari busurnya, dikisahkan dia adaalah dewa pertama yang mengajar manusia seni pengobatan dan penyembuhan termasuk lewat musik. Ia dianggap membantu manusia mencapai potensi sepenuhnya dengan anugerah pencerahannya. Selama perang Troya, dipercaya bahwa Apollo berpihak dan menolong prajurit Hector di medan laga. Saat genting, ia lepaskan anak panah berapi ke orang‑orang Yunani dari kereta perangnya di langit.
Berabad‑abad kemudian, ketika manusia menjelajahi angkasa dengan tepat mereka menamakan misi ke bulan: Apollo, nama dewa yang mengilhami manusia untuk mencapai angkasa.
12. Dewi Aphrodite
Aphrodite, dewi asmara dan kecantikan. Aphrodite yang sangat menarik, menggoda dewa dan manusia dengan kecantikannya yang menghipnotis. Ada yang mengatakan ia anak Zeus. Kisah lain, ia bangkit dari gelombang samudera terbentuk secara sempurna dan luar biasa menarik. Kecantikannya begitu mendebarkan dan membuat iri semua dewi lain di Gunung Olympia. Paris memutuskan bahwa ia adalah yang tercantik diantara semua dewi lalu menghadiahkan kepadanya apel emas. Sebagai balasannya, Aphrodite memberikan Helen, wanita tercantik dibumi untuk Paris. Tapi tindakannya membangkitkan amarah Menelaus, Raja Sparta. Itulah penyebab terjadinya Perang Troya.
Aphrodite berpihak pada Troya dan setelah kekalahan mereka, dengan kekuatannya ia melindungi Aeneas, parajurit Troya. Dengan tawanya yang memikat dan kecantikan yang tak tertandingi ia bisa merayu dewa atau manusia manapun yang begitu ia dambakan. Dan dalam cinta segitiga, ia menikahi Hephaestus, dewa Gunung Olympia yang paling bersahaja. Sementara ia terus berselingkuh dengan Ares, dewa yang paling brutal. Aphrodite: sensual, misterius, perayu yang berbahaya ini menjadi salah satu sifat mendasar dari wanita sepanjang zaman.
HADES, THE RULER OF UNDERWORLD
Hades adalah dewa penguasa dunia bawah (underworld) dalam mitologi Yunani. Underworld sering diidentikkan dengan neraka atau tempat bersemayamnya roh‑roh orang mati. Dalam mitologi itu, underworld adalah Tartarus, sebuah tempat dimana Hades sangat berkuasa. Gerbang depan Tartarus dijaga oleh anjing berkepala tiga yang disebut Cerberus. Setiap roh orang mati akan menuju ke Tartarus, dan dewa yang bertugas mengantar roh orang mati itu adalah Hermes, sang utusan.
Hades adalah anak kedua dari Chronus dan Rhea, sang penguasa olimpia sebelum Zeus. Chronus mempunyai 6 anak yaitu Zeus, Hades, Poseidon, Hestia, Demeter, dan Hera. Semua anak‑anaknya ini sesudah dilahirkan direncanakan akan dibunuh oleh Chronus dengan memasukkan mereka kedalam mulutnya. Tetapi Zeus berhasil melarikan diri dan bersama dengan kelima saudaranya yang lain, mereka membunuh Chronus lalu Zeus ditetapkan sebagai penguasa Olympia alias dewa tertinggi diantara dewa‑dewa olimpia yang lain.
Hades dikenal juga dengan nama lain yaitu Pluto dalam mitologi Romawi Kuno atau Aides, tetapi orang lebih mengenalnya sebagai Hades sang penguasa Tartarus. Meskipun Hades berkuasa atas tempat orang mati, Hades bukanlah kematian / maut itu sendiri. Dewa yang bertugas untuk mengambil nyawa orang adalah Thanatos, dan bukan Hades.
Dalam mitologi Yunani, Hades digambarkan sebagai seorang yang berkepribadian gelap, tertutup, kejam, dan hampir selalu diidentikkan dengan kematian, walaupun dia bukanlah dewa kematian. Penggambaran fisik Hades dalam gambar‑gambar dewa Yunani adalah seseorang yang besar, bertubuh gelap, berjanggut lebat, memakai mahkota di kepalanya, dan memegang tongkat (staff) yang melambangkan kekuasaannya atas dunia bawah. Hades hampir selalu dibenci dan ditakuti oleh manusi. Makanya boleh dikata tidak ada satu tempat pemujaanpun yang diperuntukkan khusus bagi Hades.
Ratu Underworld adalah Persephone, putri dari Zeus dan Demeter, sang dewi kesuburan bumi. Hades tidak menikahi Persephone dengan cara yang baik‑baik. Dia menculik Persephone dan menyekapnya dalam Tartarus. Tentu saja ibunya, Demeter sangat marah dan sedih kehilangan anaknya. Tapi, Zeus tidak berkuasa mengembalikan Pesephone kembali kepada Demeter. Saking sedihnya Demeter, dia tidak lagi memberikan kesuburan di bumi, musim dingin berkepanjangan, dan tanaman tidak dapat tumbuh di bumi. Banyak orang yang menderita akibat kesedihan Demeter yang kehilangan Persephone. Untuk mencegah bumi lebih menderita lagi, maka Hermes, sang utusan, bertugas sebagai mediator antara Hades dan Demeter agar Persephone dibiarkan bertemu kembali dengan ibunya. Hades membolehkan Persephone bersama ibunya selama setahun. Setelah itu Demeter kembali menyuburkan bumi. Penggambaran Hades dan Tartarus adalah penggambaran tentang kegelapan dan kemisteriusan. Biasanya hal‑hal yang gelap dan misterius selalu diidentikkan dengan kematian, walaupun keduanya berbeda. Hades bukanlah kematian, tetapi Hades berkuasa atas tempat yang paling ditakuti oleh semua manusia yaitu tempat bersemayamnya roh orang mati. Sangat sedikit manusia yang mengenal Hades, bahkan lebih banyak manusia yang membencinya dan takut padanya. Tapi Hades eksis dalam Tartarusnya. Eksis dalam kegelapan dan kemisteriusan.
Semua cerita diatas hanyalah mitologi saja. Penggambaran mitologi Yunani sangat jelas dapat dibaca misalnya dalam karya Homerus yaitu Iliad dan Odyssey, dan juga pengarang mitologi Yunani yang lain.
EUROPA
Europa adalah putri Agenor, raja Tyre. Cantik nian parasnya hingga Zeus, rajanya para dewa, jatuh cinta padanya. Zeus melihat Europa di dekat laut sedang memetik bunga. Cinta yang begitu merasuk mendorong Zeus menjelma menjadi seekor sapi putih jantan yang menawan. Mendekatlah dia kepada Europa yang sedang bermain bersama teman‑teman gadisnya. Si sapi berjalan lembut menuju tempat Europa berdiri lalu berlutut pada kaki sang gadis. Polah tingkah sapi ini memikat Europa, melenyapkan ketakutan Europa pada binatang besar. Dikalungkannya pada leher si sapi untaian bunga. Dinaikinya punggungnya. Tiba‑tiba, si sapi menculik Europa lalu berlari menuju lautan. Akhirnya si sapi mengakui jati dirinya lalu memboyong Europa ke Kreta. Di sanalah, Zeus kembali ke wujud asalnya. Europa menjadi ratu pertama di Kreta. Tiga anak dilahirkannya: Raja Minos penguasa Kreta, Raja Rhadamantus penguasa Kepulauan Cyclades dan Pangeran Sarpedon dari Lycia. Di kemudian hari Europa menikah dengan Raja Kreta (anaknya sendiri) yang mengadopsi putra‑putranya. Zeus, untuk menunjukkan cintanya pada Europa, mengabadikan bentuk sapi putih ke dalam rangkaian bintang‑ bintang (konstelasi Taurus).